Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 18:49:51【Tempat Makan】156 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(991)
Sebelumnya: Tips aman dan nyaman menonton konser
Selanjutnya: Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
Artikel Terkait
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Produk biji
- Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo
- Simak sejarah dan tujuan diperingatinya Hari Pangan Sedunia
- Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh
- Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste
- Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
- Undip canangkan gerakan "zero waste" lewat daur ulang sampah
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Meruya Selatan akui adanya uji organoleptik menu pradistribusi

8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia

Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan

Kemendag dan BPKH sinergi dorong ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi

Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak

Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih

Hari pangan dunia untuk Asta Cita

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025